Source: ANTARA |
KEDIRITERKINI.ID-Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2024, bubuk kopi asal Gayo, Aceh, dan Sidikalang, Sumut, menjadi salah satu oleh-oleh favorit para tamu yang hadir. Kedua jenis kopi ini dipilih sebagai buah tangan oleh pengunjung, termasuk tamu asal Jakarta yang datang untuk menyaksikan acara olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
Budiman Kasan, pemilik toko oleh-oleh kopi bernama Kopi Kasan di Kota Medan, merasa bangga bahwa produk yang dijualnya diminati oleh tamu-tamu PON. Ia menjelaskan, "PON ini memberi pengaruh positif bagi kami para UMKM selaku pelaku bisnis oleh-oleh khas Medan," ungkapnya pada Rabu di Medan.
Selain kopi Aceh Gayo dan Sidikalang, Budiman juga menjual kopi jenis wine (kopi yang difermentasi mirip anggur) serta kopi tradisional. Setiap varian kopi dikemas dalam ukuran 250 gram, menjadikannya pilihan praktis untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
Budiman memberikan keistimewaan kepada pelanggannya dengan menyediakan biji kopi yang bisa digiling langsung di hadapan pembeli. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kopi yang dijualnya benar-benar asli dan tanpa campuran. Pembeli juga diberi kebebasan memilih proses pemanggangan (roasting) kopi, apakah medium atau dark roasting.
Namun, untuk kopi tradisional, Budiman telah menjualnya dalam bentuk bubuk. Produk ini sudah diproses dengan tambahan mentega dan gula merah, menghasilkan cita rasa khas yang berbeda dari kopi biasa.
Di gerainya, Budiman menawarkan berbagai varian kopi yang mencakup Kopi Gayo, Sidikalang, Mandailing, Lintong, Robusta, Wine, Luak, hingga inovasi terbaru Kopi Kayu Manis. Mengenai produk terakhir, Budiman menjelaskan, "Kopi Kayu Manis adalah jenis kopi yang telah diolah sedemikian rupa menggunakan kayu manis yang aromatik. Sensasi kopi kombinasi kayu manis ini memberi rasa yang lebih."
Untuk menarik minat pembeli, Budiman juga menyediakan sampel kopi yang bisa dicicipi terlebih dahulu oleh calon pelanggan. Strategi ini terbukti efektif, karena banyak pengunjung yang awalnya hanya berniat melihat-lihat kemudian memutuskan untuk membeli.
Minat para tamu PON 2024 terhadap kopi khas Aceh dan Sumut tidak hanya terlihat di toko oleh-oleh di Kota Medan. Pada Festival UMKM PON XXI 2024 yang berlangsung di Lapangan Astaka Pancing, Medan, kopi lokal juga menjadi salah satu primadona. Salah satu UMKM yang turut merasakan dampak positif dari ajang ini adalah Otodit Kopi, usaha kopi lokal milik Farida.
"Saya berusaha menyajikan kopi terbaik yang berasal dari kekayaan alam Aceh dan Sumut, seperti kopi Gayo, Lintong, Mandailing, dan Karo," ujar Farida, pemilik Otodit Kopi, pada kesempatan terpisah. Ia merasa bersyukur karena pemerintah daerah memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam festival ini tanpa biaya sewa stan.
Stan milik Farida menawarkan berbagai jenis minuman kopi dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp10 ribu. Menurutnya, keikutsertaannya dalam festival ini tidak hanya sekadar berjualan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap kesuksesan PON XXI 2024. “Datanglah ke sini, tonton pertandingannya dan beli jajanan UMKM-nya. Kita harus bangga menyukseskan acara besar ini,” tambah Farida.
Dengan adanya ajang besar seperti PON 2024, baik pengusaha kopi lokal maupun pelaku UMKM lainnya mendapatkan peluang besar untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pengunjung dari berbagai daerah. Ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga mempromosikan kekayaan kuliner dan budaya Aceh serta Sumatera Utara.