Source: ANTARA |
KEDIRITERKINI.ID-Anggota DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbanyak lokasi sementara (loksem) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar area perkantoran, termasuk di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Usulan ini diharapkan dapat memperluas pasar bagi para pelaku UMKM, terutama yang tergabung dalam program Jakpreneur, dengan memanfaatkan potensi pasar karyawan di area tersebut.
“Loksem juga bisa menarik minat beli para karyawan. Ini kan sebetulnya peluang dari gedung-gedung sepanjang Jalan Sudirman, kita sediakan saja UMKM dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan para karyawan,” ungkap Suhud dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).
Menurut Suhud, upaya pemberdayaan UMKM sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya loksem di area perkantoran, tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat terhadap peluang kerja. Hal ini selaras dengan visi untuk memperkuat perekonomian masyarakat Jakarta melalui dukungan terhadap UMKM.
Pentingnya Pelatihan bagi Pelaku UMKM
Selain mengusulkan penambahan loksem, Suhud juga menekankan pentingnya peningkatan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Ia meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta untuk terus memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas produk lokal agar mampu bersaing dengan produk asing.
“UMKM kita harus difokuskan, dalam arti kita tidak bisa lagi semua harus seragam. Misalnya, Jakarta Timur ada budidaya ikan hias, di sana sudah jadi sentra,” tutur Suhud.
Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan produk-produk yang memiliki keunikan dan standarisasi yang baik, sehingga UMKM mampu beradaptasi dengan permintaan pasar yang semakin kompetitif.
Pentingnya Digitalisasi dan Pelatihan Bahasa
Selain pelatihan mengenai produk, Suhud juga menyoroti pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk memasarkan produk UMKM. Edukasi mengenai penggunaan platform digital dan e-commerce diharapkan bisa membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk berkembang.
Pelatihan lain yang juga dianggap krusial adalah pengajaran bahasa Inggris bagi pelaku UMKM, terutama bagi mereka yang berada di pusat pariwisata seperti Monumen Nasional (Monas) dan area yang banyak dikunjungi turis. Pelatihan bahasa Inggris diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar UMKM hingga ke kancah internasional.
“Penting ada pelatihan bahasa, supaya UMKM kita bisa berkomunikasi dengan turis. Menjadi fokus seperti Monas atau Bandara yang banyak turis,” jelas Suhud.
Program Digitalisasi UMKM DKI
Sejalan dengan rekomendasi Suhud, Dinas PPKUKM DKI Jakarta mengungkapkan bahwa sejak tahun 2018, mereka telah memfasilitasi pelatihan teknik digitalisasi bagi pelaku usaha, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan platform e-commerce. Pelatihan ini mencakup literasi digital, yang bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh platform digital dan memperluas jangkauan pasar mereka.
Berdasarkan data per September 2024, tercatat sebanyak 8.304 pelaku UMKM yang telah mengikuti kegiatan pelatihan ini. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk terlibat dalam pasar digital, sehingga mampu bersaing di era modern.
Dengan dorongan peningkatan loksem dan program pelatihan yang berkesinambungan, Jakarta berupaya untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat posisi mereka dalam persaingan pasar, baik secara lokal maupun global.