Gpr9BSriGpO6TfC8TSr7GSGlBA==

Pengamat: Klarifikasi Kaesang ke KPK Tunjukkan Etika Warga Negara yang Baik

 

Pengamat: Klarifikasi Kaesang ke KPK Tunjukkan Etika Warga Negara yang Baik
Source: ANTARA

KEDIRITERKINI.ID-Kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, memuji langkah Kaesang tersebut sebagai contoh etika yang baik sebagai warga negara.


"Kaesang memang wajib menunjukkan etika yang baik dan menunjukkan sikap sebagai warga negara yang baik. Ia harus mengklarifikasi dugaan gratifikasi dirinya dan istrinya dalam kasus ke Amerika Serikat dengan jet pribadi. Bagaimanapun ia bukan warga negara biasa karena ia anak bungsu dari Presiden Jokowi," ungkap Efriza dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat.


Implikasi Klarifikasi terhadap Citra Publik

Menurut Efriza, sikap terbuka Kaesang ini tidak hanya menunjukkan tanggung jawabnya sebagai figur publik, tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap persepsi publik, khususnya kepada Presiden Joko Widodo, yang merupakan ayahnya. Di tengah masa akhir jabatan Jokowi sebagai presiden, setiap tindakan keluarganya akan mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat.


"Sikap diam dan pasifnya Kaesang malah memberikan citra buruk kepada Presiden Jokowi di akhir dua periode kepemimpinannya," ujar Efriza. Lebih lanjut, ia menilai bahwa keterbukaan Kaesang ini akan mendapatkan simpati publik, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk KPK dan Presiden Jokowi.


Citra Positif bagi Kaesang dan PSI

Selain memberikan dampak positif terhadap persepsi publik, Efriza menilai langkah ini juga membangun citra politik yang baik untuk Kaesang dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang dipimpinnya. Menurutnya, jika KPK menyimpulkan bahwa tidak ada unsur gratifikasi dalam kasus ini, nama baik Kaesang akan pulih, dan PSI bisa terhindar dari masalah yang dapat mencoreng citra partai.


"Citra politik Kaesang akan baik. Begitu juga nama baiknya pulih jika ternyata KPK menghasilkan keputusan Kaesang tidak bersalah dalam kasus gratifikasi tersebut. PSI juga bisa tenang karena tidak dirundung permasalahan yang membelit ketua umumnya," kata Efriza.


Klarifikasi Kaesang ke KPK

Kaesang Pangarep mendatangi Gedung KPK pada Selasa (17/9) untuk memberikan klarifikasi terkait perjalanannya menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat. Meskipun ia bukan pejabat negara atau penyelenggara negara, Kaesang datang atas inisiatif pribadi untuk memberikan penjelasan kepada KPK terkait dugaan gratifikasi.


"Kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik, saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, melainkan inisiatif saya," jelas Kaesang di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan.


Salah satu hal yang diklarifikasi oleh Kaesang adalah penggunaan jet pribadi dalam perjalanannya ke Amerika Serikat pada tanggal 18 Agustus. Ia menyebut bahwa perjalanan tersebut dilakukan dengan menumpang pesawat teman.


"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya pada tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa beken-nya nebenglah, nebeng pesawatnya teman saya," ujarnya.


Namun, Kaesang tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai perjalanan tersebut dan menyarankan agar detail lebih lanjut ditanyakan langsung kepada pihak KPK. "Jadi, intinya untuk lebih lanjutnya bisa ditanyakan ke KPK untuk lebih detailnya dan lebih lanjutnya," tambahnya.


Sorotan Publik di Media Sosial

Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, mendapat perhatian besar di media sosial terkait perjalanan mereka ke Amerika Serikat dengan menggunakan jet pribadi. Langkah Kaesang untuk memberikan klarifikasi ke KPK diharapkan dapat meredakan spekulasi dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi.


Tindakan Kaesang Pangarep yang datang secara sukarela ke KPK untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi menunjukkan etika dan sikap tanggung jawab sebagai figur publik. Sikap terbuka ini tidak hanya penting untuk membangun citra positif bagi dirinya, tetapi juga untuk menjaga integritas PSI serta menambah kepercayaan publik terhadap KPK dan Presiden Jokowi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap persepsi masyarakat serta meredakan berbagai spekulasi yang berkembang di media sosial.



Ketik kata kunci lalu Enter

close